Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Rabu, 22 Desember 2010

ANALISIS SOAL

Analisias Soal Yang Digunakan Disekolah

I.       Latar Belakang
Dalam sebuah proses pembalajaran dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah hasil belajar yang diperoleh sesuai dengan tujuan dan indicator yang ingin dicapai.  Oemar (1995) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belahar yang dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telh ditetapkan.
 Evaluasi yang biasanya dilakukan terdiri dari 2 kegiatan yakni pengukuran dan penilaian. Menurut  Suharsimi(2008) mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran , dan bersiifat kualitatif. Sedangkan menilai adalah mengambl suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, dan bersifat kualitatif.
           Dalam evaluasi, kegiatan pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat yaitu tes. Menurut Suharsimi (2008) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan unutk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes itu sendiri terdiri dari berbagai bentuk seperti tes uraian dan tes objektif.  Tes yang digunakan biasanya terdiri beberapa soal, tergantung bentuk tes yang digunakan.
           Agar evaluasi dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan indicator dan tujuan yang ingin dicapai serta dapat memberikan manfaat untuk perbaikan program dan kegiatan-kegiatan pembelajaran, maka evaluasi harus memenuhi beberapa persyaratan. Menurut Aunurrahman (2009) persyaratan umum yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan evaluasi yaitu validitas dan reabilitas. Validitas dapat diartikan sebagai kelayakan interpretasi terhadap hasil dari suatu instrumen evaluasi atau tes dan tidak terhadap instrument itu sendiri (Grounlound, 1985). Sedangkan reabilitas adalah tingkat kepercayaan keajegan (konsistensi) hasil evaluasi yang diperoleh dari suatu instrument evaluasi (Aunurrahman, 2009).
           Banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pembuatan soal tes/ujian. Menurut Shaffat (2009) hal yang perlu diingat bahwa ujian tidak hanya mengetes pengetahuan (knowledge), tetapi juga mental (mental discipline)dan kestabilan emosi si testee. Selain itu, Yamin (2007) evaluasi juga dimaksudkan untuk melihat perubahanan kecakapan dalam tingkat pengetahuan, kemahiran dalam keterampilan, serta perubahan sikap dalam suatu unit pembelajaran atau dalam program pembelajaran yang telah dilakukan.
Dalam sebuah evaluasi, guru melakukan sebuah penilaian berdasarkan indicator yang dikembangkan dari kompetensi dasar sesuai materi pembelajaran yang telah diajarkan. Indicator dibuat dengan menggunakan kata kerja operasional khusus, setiap indicator diuji kelayakannya, apakah soal yang digunakan memiliki korelasi antara indicator dengan soal ujian. Jadi, selain diuji validitas dan reabilitas tes, soal juga dapat kelayakannya dari kata kerja operasional yang digunakannya. 
           Popham (dalam Suderajat, 2004) mengemukakan tujuh criteria yang harus dipenuhi dalam menyusun tes berbasis kompetensi yang berkualitas, yaitu sebagai berikut:
  1. Generability, apakah kompetensi peserta tes dalam tugas yang diberikan tersebut dapat digeneralisaikan, dalm arti dapat dibandingkan dengan tugas-tugas lainnya dalm kehidupan sehari-hari
  2. Authentic, apakah soal yang diberikan tersebut sudah serupa dengan hal yang sering dihadapi nya dalam praktik kehidupan sehari-hari.
  3. Multiple fact, apakah tugas yang diberikan kepada peserta tes sudah mengukur lebih dari satu tes yang diinginkan.
  4. Teachability, apakah tugas yang diberikan merupakan tugas yang hasilnya semakin baik karena adanya usaha mengajar guru dikelas.
  5. Fairness, apakah  tugas yang diberikan sudah adil untuk semua peserta tes.
  6. Feasibility, apakah tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian keterampilan memang relevan untuk dapat dilaksanakan, mengingat factor-faktor seperti biaya, ruangan(tempat), waktu, dan peralatann-peralatannya.
  7. Scorability, apakah tugas yang diberikan nantingan dapat diskor dengan akurat dan reliable.
II. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan soal-soal yang digunakan untuk kegiatan evaluasi di sekolah-sekolah apakah sudah sesuai dengan indicator yang ingin dicapai berdasarkan kata kerja operasional yang digunakan.
III. Manfaat Penulisan
            Penulisan makalah ini diharapkan dapat manfaat, yaitu:
1.        Memberikan pengetahuan, terutama kepada penulis bagaimana cara menyusun soal-soal tes yang baik sesuai dengan indicator yang ingin dicapai.
2.       Memberikan sumbangan pemikiran kepada guru-guru disekolah untuk memperbaiki kelayakan soal-soal yang mereka buat, terutama dalam pengguanan kata kerja operasional agar hasil pembelajaran yang diperoleh sesuai dengan indicator yang ingin dicapai.
IV. Pembahasan
Kecenderungan yang ada pada guru-guru beberapa waktu yang lalu, pengukuran ranah kognitif hanya pada tiga aspek pertama, yakni ingatan, pemahaman dan aplikasi sedangkan aspek analisis , sintesis dan evaluasi kurang diperhatikan. Suharsimi (2008) mengemukakan menggenai aspek-aspek yang seharusnya digunakan dalam pengukuran ranah kognitif, yaitu:
  • Soal ingatan, yaitu soal yang jawababannya dapat dicari dengan mudah pada catatan atau buku.
  • Soal pemahaman, yaitu soal yang jawabannya menuntut siswa untuk menghapal suatu pengertian kemudian menjelaskannya dengan kalimat sendiri.
  • Soal aplikasi, yaitu soal yang mengukur kemampuan siswa dalam mengaplikasikan (menerapkan) pengetahuannya unutk memecahkan maslah sehari-hari atau persoalan yang dikemukakan oleh pembuat soal.
  • Soal analisis, yaitu soal yang menuntut kemampuan siswa untuk menganalisis atau menguraikan suatu persoalan untuk diketahui bagian-bagiannya.
  • Soal sintesis, yaitu soal yang menuntut siswa untuk mampu mengadakan sintesis dari suatu persoalan.
  • Soal evaluasi, yaitu soal yang berhunungan dengan menilai, mengambil kesimpulan, membandingkan, mempertentangkan, mengkritik, mendeskripsikan, membedakan, menerangkan, memuuskan dan menafsirkan.
Soal ulangan umum bersama semester genap tahun pelajaran 2008/2009 yang di teskan untuk sekolah menengah pertama ( SMP/MTs ) yang dibuat oleh dinas pendidikan Kabupaten Muaro Jambi, hasil analisis soal-soal tersebut sudah dikatakan dapat mewakili dari kata kerja operasional ranah kognitif. Diantaranya dari C1 terdapat 7 butir soal, C2 terdapat 8 butir soal, C3 terdapat 10 butir soal dan c4 terdapat 5 butir soal.
Dikatakan dapat mewakili karena ranah kognitif pada C3 lebih banyak digunakan, dimana menurut Suharsimi ( 2008 ) Soal aplikasi merupakan soal yang dapat mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuannya untuk memecahkan masalah sehari-hari atau persoalan yang dikemukakan oleh pembuat soal. Jadi soal tidak hanya menerapkan tetapi juga membutuhkan pengetahuan. dari analisis ini kita dapat melihat kemampuan siswa berimajinasi dengan apa yang ada kaitannya di kehidupan sehari-hari. Untuk ranah kognitif C1, C2 dan C4 butir-butir soal yang diteskan dapat mengimbangi tingkat kesukaran soal-soal tersebut. 
V. Diskusi
            Soal ulangan bersama yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi pada Sekolah Menengah Pertama ( SMP/MTs ) sudah dapat dikatakan cukup baik. Karena butir-butir soal yang dibuat memiliki tingkat kesukaran yang berbeda, untuk ranah kognitif pada C3 lebih banyak digunakan, yaitu menerapkan. Pembuat soal akan lebih kreatif dalam membuat butir-butir soal, dikatakan penerapan dalam hal pengaplikasian pada pengetahuan yang telah diperoleh siswa selama dalam proses pembelajaran.
Selain itu antara butir soal C1 dan C2  hanya sedikit perbedaan berapa butir soal yang dibuat, agar soal tersebut seimbang tingkat kesukarannya, dalam artian dapat disesuaikan dengan tingkat pendidikannya. Dengan adanya butir soal C1 dan C2 Siswa dapat mengulang pemahamannya, mengingat kembali dan menerapkannya yang lebih banyak digunakan dalam sehari-hari. Sedangkan untuk pengguanaan C4  lebih sedikit digunakan karena butir soal pada C4 yaitu menganalis. Analisis sifatnya lebih tinggi daripada penerapan. Siswa dituntut untuk menganalisis atau menguraikan sesuatu persoalan untuk diketahui bagian-bagiannya. Untuk itu C4 sebaiknya digunakan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi seperti SMA dan Perguruan tinggi.

Referensi
Oemar, Hamalik. 1995. Kurikulum dan pembelajaran. Bandung. Bumi Aksara
Suderadjat, Heri. 2004. Implementasi kurikulum 2004 paduan belajar KBK. Bandung, Remaja rosda karya.
Shaffat, Idri. 2009. OptimizedLearning Strategy: Pendekatan toritis dan praktis meraih keberhasilan belajar. Jakarta, Prestasi Pustaka.
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar evaluasi Pendidkan. Jakarta, Bumi Aksara.
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung, Alfabeta.
Yamin,Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta, Gaung Persada Press.


















TUGAS EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
ANALISIS SOAL YANG DIGUNAKAN
DI SEKOLAH


oleh
Shalha sahpianti (A1C407009)
Noviana Kristanti (A1c407026)
Diska Damayanti (A1C407032)

Dosen Pengampu
Dr. Aprizal Lukman, M.Pd


 








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAA DAN ILMU ENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JAMBI
2010

Tidak ada komentar:

Pengikut