Papan Buletin Blog Bhima

Bhima's Leaf

Jumat, 24 Desember 2010

Tanggapan Tropisme pada Tumbuhan


Posted by Hildayani

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Tumbuhan bereaksi terhadap perubahan lingkungan dengan perwujudan yang tampak antara lain pada pertumbuhannya. Respon terhadap perubahan lingkungan yang diwujudkan sebagai pertumbuhan mengakibatkan bagian tertentu lebih cepat tumbuh dibandingkan yang lainnya. Respon ini dapat menghasilkan gerak yang nyata walaupun umumnya lebih lambat dari pada gerak nasti. Di antara gerak akibat tumbuh yang dikenal adalah gerak tropisme. Arah gerak tumbuhan karena rangsang cahaya disebut fototropisme (Tim dosen, 2008).
Fototropisme yang dilakukan tumbuhan inilah yang kemudian ingin dilihat dalam percobaan ini. Percobaan kali ini menggunakan tumbuhan yang menggunakan median air dan menempatkannya pada tempat yang mendapatkan rangsangan cahaya matahari. Kemudian melihat gerak tumbuhan yang akan dipengaruhi oleh rangsangan cahaya yang berasal dari berbagai arah. Kemudian akan dilihat gerak tumbuhan yang menjauhi atau mendekati arah rangsangan yang ada. Fototropisme yang merupakan gerak tumbuhan akibat adanya rangsangan cahaya oleh cahaya matahari inilah yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan kali ini.

I.2 Tujuan percobaan
Tujuan diadakannya percobaan ini adalah untuk melihat arah gerak tumbuhan dari tanaman sambiloto Andrografis padiculata.

I.3 Waktu dan Tempat
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 14 Oktober 2008, pukul 14.00 - 17.00 WITA. Dilaksanakan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar. Dan pengamatan dilakukan selama 5 hari.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Setiap organisme mampu menerima rangsang yang disebut iritabilitas, dan mampu pula menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh. Jika pada hewan rangsang disalurkan melalui saraf, maka pada tumbuhan rangsang disalurkan melalui benang plasma (plasmodema) yang masuk ke dalam sel melalui dinding yang disebut noktah (Salisbury dan Ross, 1995).
Gerak pada tumbuhan dibagi 3 golongan, yaitu (Anonim, 2000):
1. Gerak higroskopis yaitu gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air. Misalnya: gerak membukanya kotak spora, pecahnya buah tanaman polong.
2. Gerak etionom yaitu gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar.
3. Gerak endonom yaitu gerak yang belum/tidak diketahui sebabnya. Karena belum diketahui sebabnya ada yang menduga tumbuhan itu sendiri yang menggerakkannya gerak otonom, misalnya aliran plasma sel.
Gerak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar. Berdasarkan hubungan antara arah respon gerakan dengan asal rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak taksis, tropisme, dan nasti.

Jika yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan maka disebut gerak tropisme. Jika yang bergerak seluruh bagian tumbuhan maka disebut gerak taksis. Jika gerakan itu tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut gerak nasti (Anonim, 2008).

Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah datangnya rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang, daun, kuncup bunga atau sulur. Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila gerak itu menuju sumber rangsang dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi sumber rangsang. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme dapat dibedakan lagi menjadi fototropisme, geotropism, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme(Anonim, 2008).
a. Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya. Gerak bagian tumbuhan yang menuju kearah cahaya disebut fototropisme positif. Misalnya gerak ujung batang tumbuhan yang membelok ke arah datangnya cahaya.
b. Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi (geo = bumi). Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
c. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air (hidro = air). Jika gerakan itu mendekati air maka disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerk menuju tempat yang banyak airnya ditanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme negatif. Misal, gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh keatas air.
d. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia. Jika gerakannya mendekati zat kimia tertentu disebut kemotropisme positif. Misalnya, gerak akar menuju zat didalam tanah. Jika gerakannya menjauhi zat kimia tertentu disebut kemotropisme negatif, contohnya gerak akar menjauhi racun.
e. Tigmotropisme
Gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsangan sentuhan satu sisi atau persinggungan disebut trigmotropisme. Gerakan ini tampak jelas pada gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur dari Cucurbitaceae dan Passiflora. Contoh tanaman yang bersulur adalah ercis, anggur, markisa, semangka, dan mentimun.
Gerak Nasti
Gerak Nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang artinya tidak dipengaruhi oleh rangsangan. Jenis gerak nasti dibagi menjadi(Sam Arianto, 2008).
a. Tigmonosti (Seismonasti)
Tigmonosti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang mekanisme berupa sentuhan atau tekanan.Contohnya : menutupnya daun putrid malu.
b. Termonasti, gerak nasti karena pengaruh rangsang cahaya. Contoh : gerak membukanya buka tulip.
c. Fotonasti, gerak nasti karena pengaruh rangsang cahaya. Contoh : gerak mekarnya bunga pukul empat, bunga waru, dan bunga kupu – kupu.
d. Niktinasti, gerak menutup atau rebahnya tumbuhan karena pengaruh gelap atau menjelang malam. Contoh : gerak tidur daun lamtoro pada malam hari.
e. Nasti Kompleks, gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa factor sekaligus yang saling terikat. Contoh : Membuka dan menutupnya sel pada stomata.
Gerak Taksis
Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh bagian tumbuhan akibat dari adanya rangsangan (Sam Arianto, 2008).
Macam – macam taksis yaitu (Sam Arianto, 2008) :
a. Kemotaksis, gerak taksis yang disebabkan oleh zat kimia. Contohnya pergerakan sel gamet jantan pada tumbuhan lumurt bergerak menuju sel gamet betina.
b. Fototaksis, gerak taksis yang disebabkan oleh cahaya matahari. Contohnya pergerakan ganggang hijau chlamy domonos yang langsung bergerak menuju cahaya yang intensitasnya sedang.


BAB III
METODE PERCOBAAN

III. 1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, penjepit buret, kuas, pensil gelas, standar/statif.

III. 2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanaman sambiloto, karet gelang, Sambiloto Andrografis padiculata, dan lilin cair atau vaselin cair.

III. 3 Cara Kerja
Prosedur kerja dari percobaan ini adalah :
1. Mengisi tabung reaksi dengan air dan menutup masing-masing tabung dengan sumbat berlubang satu.
2. Mengambil 4 cabang tanaman, masing-masing dilepaskan daunnya dalam jarak 8 cm dari pangkal cabang.
3. Memasukkan cabang ke dalam sumbat tabung hingga kurang lebih 5 cm dari cabang yang terendam air.
4. Merapatkan tutup tabung dan mengolesinya dengan vaselin.
5. Menandai tabung dengan pensil : A, B, C dan D.
6. Memasang penjepit buret pada tabung dan memasangnya pada standar masing-masing dengan kedudukan seperti gambar.
7. Meletakkan seluruh rangkaian alat di tempat yang mendapat cahaya matahari dari satu arah.
8. Mengamati cabang-cabang tanaman setiap hari selama satu minggu.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Pengamatan
Tabung Kondisi awal batang Kondisi akhir batang
A ke bawah ujung batang membelok ke atas
B ke atas Batang ke atas
C ke samping kiri uujung batang membelok ke atas
D ke samping kanan ujung batang membelok ke atas


IV.2. Pembahasan
Dalam percobaan ini ingin dilihat bagaimana pengaruh arah rangsangan cahaya yang telah diberikan pada tumbuhan Sambiloto Andrografis padiculata. kedudukan tumbuhan yang ada dalam bentuk bermacam-macam. Pertama tumbuhan diletakkan terbalik ke bawah, lalu berdiri mengarah ke atas, kemudian ujung batang mengahadap ke samping kiri dan terakhir menghadap ke samping kanan.
Namun ke empat tabung yang berisi tumbuhan dengan kedudukan bermacam-macam, pada posisi akhir tumbuhan tersebut bergerak ke satu arah yaitu ke atas. Sehingga dapat dikatakan tumbuhan tersebut bergerak ke arah rangsangan cahaya matahari datang yaitu dari atas. Gerak inilah yang kemudian disebut fototropisme yaitu gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya matahari. Tabung A, B, C, dan D mengalami fototropisme positif yaitu fototropisme yang menyebabkan tumbuhan mendekati arah rangsangan cahaya.

BAB V
PENUTUP

V.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa Sambiloto Andrografis padiculata yang diletakkan dengan kedudukan bermacam-macam teteap akan bergerak pada arah datangnya rangsangan cahaya yaitu ke atas.

V.2. Saran
Untuk Asisten, Sebaiknya tetap mempertahankan sikap loyal dan profesionalismenya dalam membimbing praktikannya. Sebaiknya kelak dalam melakukan praktikum ini bukan hanya tropisme yang diteliti tapi gerak tumbuhan lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000, Gerak pada Tumbuhan, http://free.vlsm.org/, diakses pada tanggal 9 Deseember 2008 pukul 19:27.

Anonim, 2008, Gerak pada Tumbuhan, http://ngaliyan.files.wordpress.com/, diakses pada tanggal 9 Desember 2008 pukul 19:26.

Sam Arianto, 2008, Gerak pada Tumbuhan, http://sobatbaru.blogspot.com/, diakses pada tanggal 9 Desember 2008 pukul 19:30.

Salisbury, dkk., 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 3, ITB, Bandung.

Tim dosen, 2008, Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Tidak ada komentar:

Pengikut